Cerita Pendek


Kita 1 Kita Sahabat !

Disuatu sekolah seni terkenal tepatnya bernama Dame Performing Art School, terbentuklah sebuah ikatan persahabatan yang terbentuk karena pertemanan yang telah mereka jalin lama. Mereka menamakan ikatan persahabatan mereka dengan “Best Ther”. Mereka sendiri terdiri dari lima orang perempuan, sebut saja Chantal, Fanza, Regina, Jane dan yang terakhir yaitu Pricil.

Semua kebahagiaan, kesedihan, tawa, tangis sudah mereka lewati bersama- sama. Semua itu karena mereka saling menyayangi dan satu sama lain saling menyemangati. Kemarahan dan kebencian tidah pernah mereka rasakan dan mereka harap pun memang tidak akan pernah merasakannya, yah...karena mereka menetapkan yang mungkin bisa disebut suatu prinsip. Prinsip itulah yang membuat persatuan selalu ada, prinsip itu adalah “Bestfriend is always together!”, sahabat selalu bersama, karena itulah perpecahan tidak pernah mereka alami.

Hari itu, pagi yang sangat cerah dengan sinar matahari menyinari dari sudut timur. Mereka berlima berangkat menuju sekolah dengan bersama, yah..selalu bersama. Bel tanda masuk pun berbunyi nyaring, mereka masuk ke kelas bertulis 2.A. Persahabatan mereka berlima memang diawali karena satu kelas, Chantal duduk dengan Fanza, Regina dengan Jane, sedangkan Pricil memilih duduk sendiri. Mrs. Faizah biasa dipanggil seperti itu, ia adalah  wali kelas 2.A,jangan heran kenapa ia dipanggil Mrs itu karena beliau adalah seorang guru bahasa Inggris. Mrs. Faizah masuk beriringan dengan seseorang perempuan yang bisa ditebak sepertinya adalah seorang murid baru.
“Good morning all...” ucap Mrs. Faizah dengan senyumannya yang riang seperti biasa.
 “Good morninng Mrs. Faizah..” jawab satu kelas dengan serempak, setelah sapaanya tadi memang benar, ia memperkenalkan murid baru itu. Vialita namanya, karena kursi disebelah Pricil kosong, ia pun duduk disana.

Dari hari itulah Pricil yang duduk dengan Vialita semakin menjadi akrab, awalnya Vialita memang dikenal orang yang baik dan Best Ther pun terkadang jadi sering bermain bersama dengannya, lebih tepatnya tentu dengan Pricil. Tetapi mulai saat itulah Pricil jadi perlahan menjauh, ia lebih sering pergi, bermain, juga berangkat sekolah bersama dengan Vialita. Dan bahkan tidak pernah menegur sapa dengan Best Ther.

”Sepertinya Pricil melupakan kita..” ucap Chantal berpikir Pricil dan Vialita semakin lama terlihat lebih akrab. Best Ther tentu kecewa,marah begitupun sedih atas sikap Pricil kepada mereka. Mereka mulai berpikir kenapa Pricil dapat dengan mudahnya bisa melupakan empat sahabatnya.

Sudah lewat batas ketidakwajaran, Best Ther akhirnya menghampiri Pricil yang sedang asiknya bercerita hingga tertawa riang dengan Vialita di Kantin. Dengan marahnya Regina langsung saja menggebrak meja tersebut dan langsung menarik Pricil dengan kasar pergi dari Kantin tersebut untuk menjauh dari Vialita, sedang Vialita hanya tersenyum ditempatnya seakan sudah  mengerti apa yang memang akan terjadi.
“Hei Pricil!! Apa maksudmu dengan semua ini ? apa ada yang salah dari kami ?” ucap Regina dengan tidak sabar
“Yah tentu saja, kalian sangat jahat denganku, kalian sering membicarakanku dibelakangkan?” jawab Pricil dengan diwarnai  nada marahnya
“Apa ? tidak, kata siapa ?” ucap Fanza tidak terima dengan yg dimaksudkan Pricil
“Bohong !!! kalian sebenarnya tidak suka padaku kan ? Vialita yang sudah menceritakan semuanya, aku benci kalian !!” jawab Pricil sambil mendorong Fanza.

Dari perkatan Pricil bisa ditebak ternyata Vialita bukanlah teman yang baik. Jane langsung pergi kembali ke Kantin dan menghampiri Vialita yang masih berada disana.
“Via apa yang kau lakukan ? apa mau mu sebenarnya ? apa  yang kau katakan  tentang kami pada Pricil ?!” kata Jane dengan  menatap tajam Vialita yang hanya tersenyum..
“Kenapa? Aku hanya mengatakan bahwa kalian sebenarnya tidak suka dan benci kenapa Pricil, dan aku bilang kalian sebenarnya juga hanya terpaksa berteman dengannya” ucap Vialita dengan santainya.
“apa ? kenapa ? kami tidak pernah seperti itu !!!” bentak Jane pada Vialita
“Yah..aku tidak suka ketika kalian berkumpul bersama, mengobrol dan bercerita selalu hanya berlima, aku tidak pernah kalian ajak, seolah dunia ini hanya milik kalian berlima saja, karena itu aku melakukan seperti ini agar kalian hancur !!!” ucap Vialita setengah berteriak

Tanpa disangka Pricil, Fanza, Regina dan Chantal yang berniat menghampiri Jane, terkejut dengan semua perkataan yang diucapkan Vialita, terutama Pricil yang tidak menduga bahwa Vialita ternnyata berniat menjauhkannya dari Best Ther agar semua itu hancur. Vialita yang sadar dengan adanya Pricil hanya diam.“Kau jahat Via, tak kusangka kau seperti itu padaku, aku tidak mau berteman denganmu lagi Via” ucap Pricil kepada Via dan kemudian bergegas pergi meninggalkannya. Via hanya bisa diam, dia pun sadar seharusnya dia tidak seperti itu, terlebih Pricil selama ini adalah teman yang sangatlah baik untuknya, namun apa daya semua terlanjur sudah, penyesalan  memang datang di akhir.

Sesudah peristiwa pengakuan itu Best Ther mengerti dan paham mengapa Pricil sebelumnya seperti itu.
“Maafkan aku teman- teman, aku lebih mempercayai Via dibanding kalian,maafkan aku..” ucap Pricil menyesal
“Tidak apa, sebelum kau meminta maaf kami sudah memaafkanmu, kita kan  SATU KITA SAHABAT” kata Fanza dan disambut serempak oleh Regina, Chantal dan Jane ketika kata satu kita sahabat diucapkan dan dilanjutkan oleh tawa ceria dengan berpelukan bersama.


Best Ther kembali utuh bersatu, yang sebelumnya retak sudah kembali bersatu seperti awal. Persahabatan memanglah membawa selalu kebahagiaan dan kesedihan, tapi dibalik itu semua  persahabatan selalu mengajari kita arti tentang sesungguhnya seorang sahabat, karena itu sebaiknya jagalah keutuhan persahabatan dengan sebaik- baiknya.

Komentar

Postingan Populer